
Jika kamu sedang mencari RPG taktis dengan latar dunia gelap penuh vampir, monster, dan konflik bergaya gothic, maka Silver and Blood dari Vizta Games patut masuk radar kamu.
Dalam review Silver and Blood kali ini, saya akan membedah secara lengkap gameplay, visual, sistem gacha, serta nilai keseluruhan dari game yang baru dirilis ini.
Apakah game ini hanya sekadar cantik secara visual, atau benar-benar memiliki kedalaman strategis? Mari kita kupas.
Cerita dan Atmosfer: Kelam Tapi Memikat
Satu hal yang langsung mencuri perhatian dalam Silver and Blood adalah atmosfernya yang sangat kuat.
Dunia gelap dengan desain ala manhwa, latar kota berkabut, dan tema vampir klasik berpadu apik dalam narasi yang emosional.
Setiap karakter memiliki latar belakang yang kompleks dan berlapis, membuat pemain tertarik untuk terus mengikuti ceritanya.
Meski alur terkadang terasa tersendat, namun kedalaman karakter membuatnya tetap menarik untuk disimak. Di bagian ini, Silver and Blood benar-benar unggul.
Gameplay: Strategi Grid yang Otomatis tapi Menantang

Gameplay Silver and Blood mengusung sistem auto-battle berbasis grid 9×9.
Pada dasarnya, kamu akan mengatur posisi unit sebelum pertarungan, lalu membiarkan sistem menyelesaikan sisanya.
Sekilas mirip auto chess, namun tetap memberi ruang bagi keputusan strategis seperti positioning, faksi sinergi, dan pemilihan unit.
Namun perlu dicatat, semakin lama kamu bermain, semakin terasa bahwa sistem ini berat pada grind.
Upgrade karakter membutuhkan duplikat, dan progres sering ditahan oleh material yang hanya bisa dikumpulkan lewat sistem idle atau gacha.
🔍 Catatan Reviewer: Sistem ini cocok untuk pemain yang suka main santai sambil multitasking, tapi akan terasa repetitif bagi gamer yang lebih menyukai aksi langsung.
Visual dan Audio: Karya Seni Digital dalam Bentuk Game
Dari sisi estetika, Silver and Blood tampil luar biasa. Visual bergaya lukisan tangan, efek skill sinematik, dan desain karakter yang kuat memberikan kesan premium.
Musik latar yang digubah oleh Yasunori Nishiki (komposer Octopath Traveler) menambah kedalaman emosional dan nuansa kelam yang khas.
Namun kualitas model 3D dan antarmuka UI masih terasa standar, bahkan sedikit ketinggalan zaman dibandingkan dengan game sejenis di tahun 2025.
Sistem Gacha dan Ekonomi: Dermawan di Awal, Berat di Akhir
Dengan SSR rate 4%, sistem gacha Silver and Blood tergolong cukup ramah.
Namun, kebutuhan akan duplikat dan material untuk limit break menjadikan sistem ini cepat berubah menjadi pay-to-win bagi mereka yang ingin bersaing di tier atas.
Tidak ada sistem stamina, tapi pengumpulan material dibatasi oleh waktu nyata.
Artinya, kamu bisa main sepuasnya, tapi progres akan lambat kecuali kamu membayar atau sangat sabar.
Kelebihan Silver and Blood
- ✅ Visual dan atmosfer yang sangat kuat dan khas
- ✅ Cerita dan karakter yang emosional dan memikat
- ✅ Gameplay berbasis strategi dengan kedalaman taktis
- ✅ Tanpa sistem stamina, cocok untuk pemain F2P santai
Kekurangan Silver and Blood
- ❌ Progression lambat dan terlalu grindy
- ❌ UI dan model 3D terasa biasa saja
- ❌ Tidak cocok bagi gamer yang menyukai aksi cepat
Kesimpulan Review Silver and Blood
Dalam review Silver and Blood ini, saya bisa mengatakan bahwa game ini adalah hidden gem untuk penggemar RPG strategi yang menghargai nuansa cerita, dunia gelap, dan desain karakter.
Namun, kamu harus siap menerima tempo permainan yang lambat dan sistem gacha yang bisa membuat frustasi dalam jangka panjang.
Jika kamu suka game seperti Arknights, Alchemy Stars, atau Langrisser Mobile, maka Silver and Blood layak untuk dicoba.
Follow Portal Game ID di Instagram, TikTok, Facebook, dan YouTube. Jadi yang paling update dan kompetitif soal mobile game!